Rabu, 25 Juli 2012

Battery: Reaksi Elektrokimia Battery Lithium-ion

Apa itu Battery atau Batre atau Baterai Li-ion (hehehehe)?

Battery Li-ion adalah jenis battery yang dapat di cas. Sebagai ilustrasi reaksi elktrokimianya, bayangin saja aki mobil atau aki motor atau aki - aki yang lainnya (hahahaha). Kalo sudah dibayangin nanti kira - kira gambarannya akan seperti ini ni jadinya:



Nah, simple kan?
Hidup udah susah, jangan dibuat susah lagi dong. Hahaha
Saya yakin temen - temen tidak asing dengan gambar ini, pasti dulu pernah liat pas belajar elktroda di SMA/SMP kan?
(sumpah ini saya nulis sambil ketawa, maaf ya teman - teman kalo kesannya kaya sok pinter banget gitu loh, Hahahahaha!!!!)

Reaksi Bolak balik battery

Seperti gambar battery diatas tadi, reaksi yang terjadi pada electroda positif itu seperti ini:

Reaksi diatas terjadi bolak balik karena battery sedang dalam keadaan di cas. Cobalt pada saat berada pada senyawa LiCoO2 bermuatan 3+ sedangkan saat pada senyawa CoO2 bermuatan 4+.

Sedangkan reaksi dalam elektroda negatifnya seperti ini:

Reaksi terjadi dengan datangnya electron yang nempel ke C. Nah, Karena muatan masing - masing cocok tuh (+) dan (-), keduanya bereaksi deh.

Kedua reaksi diatas adalah reaksi yang sifatnya bisa bolak balik. Hal ini menjelaskan mengapa saat tegangan battery mau habis bisa kita di cas lagi.

 Kenapa kapasitas battery bisa berkurang?

Sekarang kita masuk ke pembahasan selanjutnya. Secara berkala senyawa kimia pada elektroda sedikit demi sedikit mengalami reaksi searah. Hal ini terjadi karena anomali ruang elektron dari senyawa yang bisa direaksikan bolak - balik seperti diatas.

Reaksi searah dibawah ini terjadi pada elktroda positif dalam keadaan battery overdischarge (tegangan pada battery berada dibawah rata - rata):

Dan dibawah ini reaksi pada elektroda negatif dalam keadaan battery overcharge (tegangan pada battery berada diatas rata - rata), diketahui melalui bukti dari x-ray diffraction:

Reaksi - reaksi  searah pada battery selain terpengaruh oleh tegangan, juga terpangaruh oleh suhu. Bagaimana tegangan dan kapasitas memengaruhi pengurangan kapasitas battery, terletak pada tabel dibawah ini:

Tabel diatas menjelaskan penyusutan kapasitas dalam keadaan battery dilepas, saat tegangan dalam battery sama sekali tidak bisa berpindah kemana - mana. Jika terpasang dalam sirkuit, arus listrik pada baterai akan terpakai walaupun dalam jumlah yang sangat sedikit, sehingga hasil penyusutan kapasitasnya berbeda dengan tabel diatas.

Karena saya bukan insan kimia, saya sanga berterimakasih jika ada masukan terhadap artikel ini.
Terimakasih sudah membaca..


sumber: 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFmj9yWgPV2wGCBInLmI1KKfDh2rTa4bvtES9N41JleZRvODLf4NHzzPt2P4xQxdERMvpu6Q4TATVdjVQuejc08VWhik1UrCrSbmTlEfzGhOG5LywrhK4w_fJkvk1S4Sn8O2NtUg9Rozs/s1600/1.jpg
http://en.wikipedia.org/wiki/Lithium-ion_battery
http://batteryuniversity.com/learn/article/how_to_prolong_lithium_based_batteries/subscribe_thx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar